Accumini.com –24 Varietas Alpukat Resmi Terdaftar, Ini Daerah Sentra Produksinya. Alpukat menjadi salah satu komoditas buah yang terus berkembang di Indonesia. Tidak hanya diminati karena rasanya yang khas dan kandungan gizinya yang tinggi, alpukat juga memiliki nilai ekonomi yang menjanjikan bagi petani. Hingga tahun 2021, Kementerian Pertanian Republik Indonesia telah mencatat sebanyak 24 varietas alpukat yang terdaftar secara resmi.
Beragam varietas ini memiliki karakteristik yang berbeda-beda, baik dari segi bentuk, warna kulit, ketebalan daging buah, maupun cita rasa. Di antara varietas tersebut, beberapa yang cukup populer di kalangan petani dan konsumen adalah Alpukat Mentega Feurtindo, Cipedak, dan Kendil.
Berikut adalah daftar lengkap 24 varietas alpukat yang telah terdaftar:
-
Ijo Panjang
-
Ijo Bundar
-
YM Lebak
-
Mega Murapi
-
Mega Gagauan
-
Mega Paninggahan
-
Feurtindo (Mentega)
-
Tongar
-
Ledapuan Sikka
-
Pesako
-
Gayo
-
Siginjai
-
Sindangreret
-
Mentera
-
Kendil
-
Raja Giri
-
Si Jago
-
Rengganis
-
Wina Bandungan
-
Idola
-
Cipedak
-
Moncok Mentaram
-
Soga
-
Pameling
Varietas-varietas ini telah dikembangkan melalui berbagai upaya penelitian dan seleksi varietas unggul yang cocok dengan kondisi agroklimat di Indonesia. Dengan beragam pilihan tersebut, petani memiliki peluang untuk memilih varietas yang paling sesuai dengan kondisi lahan, permintaan pasar, dan preferensi konsumen.
Daerah Sentra Produksi Alpukat
Tidak hanya ragam varietas, sentra produksi alpukat juga tersebar luas di berbagai daerah Indonesia. Daerah-daerah ini memiliki iklim dan topografi yang mendukung pertumbuhan alpukat secara optimal.
Beberapa daerah penghasil alpukat yang cukup besar antara lain Kabupaten Aceh Tengah, Tapanuli Utara, Solok, Tanah Datar, Agam, Rejang Lebong, hingga Ogan Komering Ulu Selatan.
Di wilayah Jawa Barat, beberapa kabupaten seperti Garut, Bandung, Bandung Barat, Sumedang, Majalengka, Tasikmalaya, Cianjur, Ciamis, dan Bogor dikenal sebagai sentra produksi penting.
Di Jawa Tengah, Semarang dan Boyolali termasuk yang aktif mengembangkan budidaya alpukat. Sementara di Jawa Timur, sejumlah kabupaten seperti Malang, Probolinggo, Blitar, Pasuruan, Trenggalek, Batu, Bondowoso, Tulungagung, Kediri, dan Lumajang juga berkontribusi besar terhadap pasokan alpukat nasional.
Tak hanya di Pulau Jawa dan Sumatera, sentra produksi juga terdapat di Nusa Tenggara Timur, seperti Kabupaten Sikka, dan Sulawesi Selatan di wilayah Toraja Utara.
Pemerintah melalui Kementerian Pertanian terus mendorong pengembangan komoditas alpukat melalui penyediaan bibit unggul, pelatihan budidaya, serta promosi pasar domestik dan ekspor. Dengan begitu, ke depan Indonesia diharapkan tidak hanya menjadi produsen alpukat yang andal, tetapi juga pemain penting di pasar alpukat internasional.