Pemupukan Tanaman Alpukat: Optimalkan Hasil Panen dengan Teknik Tepat
Beranda » News » Pemupukan Tanaman Alpukat: Optimalkan Hasil Panen dengan Teknik Tepat

Pemupukan Tanaman Alpukat: Optimalkan Hasil Panen dengan Teknik Tepat

Accumini.com – Pemupukan Tanaman Alpukat: Optimalkan Hasil Panen dengan Teknik Tepat. Pelajari panduan lengkap pemupukan tanaman alpukat, mulai dari masa belum produktif hingga produktif. Simak dosis, waktu, dan jenis pupuk terbaik agar tanaman tumbuh optimal dan hasil panen maksimal.

Pentingnya Pemupukan dalam Budidaya Alpukat

Pemupukan merupakan bagian penting dalam budidaya alpukat untuk memastikan tanaman tumbuh sehat dan berbuah optimal. Berdasarkan fase pertumbuhannya, pemupukan dibagi menjadi dua, yaitu untuk tanaman belum produktif dan sudah produktif.

1. Pemupukan Tanaman Alpukat Belum Produktif

Tanaman yang belum produktif lebih membutuhkan unsur hara Nitrogen dibandingkan Phospor dan Kalium. Unsur ini penting untuk menunjang pertumbuhan vegetatif.

Jenis Pupuk:

  • Pupuk organik, sebaiknya yang diperkaya agen hayati.
  • Pupuk anorganik sebagai pelengkap kebutuhan unsur hara.

Tahapan Pemupukan:

  1. Hitung jumlah pupuk berdasarkan dosis dan jumlah tanaman.
  2. Berikan pupuk organik dua kali setahun saat awal dan akhir musim hujan (10–20 gr/m²/pohon).
  3. Tambahkan dolomit 100–200 gr/m²/pohon di awal musim hujan.
  4. Berikan pupuk anorganik setiap 6 bulan sejak tanam.
  5. Gunakan pupuk NPK majemuk 150 gr/pohon, ditambah 50 gr setiap 6 bulan atau pupuk tunggal N, Pâ‚‚Oâ‚…, Kâ‚‚O dengan frekuensi 4 kali/tahun.
  6. Lakukan analisis tanah jika unsur hara terbatas.
  7. Pupuk cair diaplikasikan dengan cara ditugal ±10 cm dari permukaan tanah.
  8. Pupuk padat ditabur dan ditimbun tanah dari luar area tajuk.
  9. Lakukan penyiraman jika pemupukan di luar musim hujan.
  10. Dokumentasikan setiap pemupukan untuk evaluasi.

Tabel Pedoman Dosis Pemupukan Tanaman Belum Produktif:

Umur (Tahun) Pupuk Organik (kg/m²) NPK (gram/pohon) N (gr) P₂O₅ (gr) K₂O (gr) Frekuensi (kali/tahun) Ca Mg S Fe Mn Cl
0–1 10–20 150 60–100 80–160 50–100 4 17.5 4.75 3.25 1.25 2.65 1.5
2–4 10–20 200–250 124–506 180–360 120–498 4 17.5 4.75 3.25 1.25 2.65 1.5
Baca Juga  Agribisnis Alpukat di Indonesia: Potensi Menguntungkan dari Buah Kaya Manfaat

2. Pemupukan Tanaman Alpukat Produktif

Tanaman yang sudah berbuah memerlukan lebih banyak unsur Phospor, Kalium, Kalsium, Boron, Magnesium, dan Sulfur, sedangkan Nitrogen dibutuhkan dalam jumlah lebih sedikit.

Tahapan Pemupukan:

  1. Hitung jumlah pupuk sesuai dosis dan jumlah tanaman.
  2. Pupuk organik diberikan 1–2 kali/tahun sebanyak 10–20 kg/m²/pohon setelah panen dan saat buah sebesar kelereng.
  3. Tambahkan dolomit 100–200 gr/m²/pohon.
  4. Pupuk anorganik diberikan 3 kali/tahun, 1–2 bulan setelah pupuk organik.
  5. Pada awal musim hujan, hindari pupuk N.
  6. Saat berbunga, berikan pupuk Boron, Ca, Mg, Sulfur.
  7. Fase pembesaran buah, gunakan Phospor dan Kalium lebih tinggi dari Nitrogen.
  8. Fase pemasakan buah, Kalium lebih besar dari Phospor.
  9. Rekomendasi dosis: N (1020–1630 gr), P₂O₅ (1150–1250 gr), K₂O (2400–2500 gr), frekuensi 3 kali/tahun.
  10. Lubang pupuk ditugal ±10 cm dari permukaan tanah.
  11. Masukkan pupuk ke lubang lalu timbun dengan tanah.
  12. Lakukan penyiraman jika pemupukan saat musim kemarau.
  13. Dokumentasikan setiap kegiatan pemupukan.

Tabel Pedoman Dosis Pemupukan Tanaman Produktif:

Produktivitas (kg/pohon) Pupuk Organik (kg/pohon) N (gr) Pâ‚‚Oâ‚… (gr) Kâ‚‚O (gr) Frekuensi (kali/tahun) Ca Mg S Fe Mn Cl
25–100 10–20 1020–1630 1150–1250 2400–2500 3 17.71 5.25 4.5 1.25 2.65 1.65

Kesimpulan

Pemupukan yang tepat waktu dan sesuai kebutuhan sangat penting dalam budidaya alpukat. Petani disarankan untuk rutin mencatat kegiatan pemupukan, melakukan evaluasi berkala, dan mempertimbangkan analisis tanah untuk menghindari kekurangan unsur hara. Dengan teknik pemupukan yang benar, hasil panen bisa meningkat dan kualitas buah alpukat akan lebih baik.

Scroll to Top