Jawaban Buku Siswa Manajemen Agribisnis Tanaman Kelas X SMK Halaman 27
Beranda » Agribisnis » Jelaskan apa yang dimaksud perencanaan produksi agribisnis, dan hal-hal apa saja yang harus diperhatikan dalam perencanaan produksi

Jelaskan apa yang dimaksud perencanaan produksi agribisnis, dan hal-hal apa saja yang harus diperhatikan dalam perencanaan produksi

Accumini.com –  Asesmen Tes Agribisnis ini disusun sebagai sarana untuk menguji pemahaman siswa terhadap materi manajemen agribisnis, sekaligus menumbuhkan kemampuan berpikir kritis dalam menghadapi permasalahan nyata di lapangan. Soal-soal berikut mencakup aspek teori dan praktik, sangat cocok untuk siswa SMK atau pelatihan vokasi pertanian. Mari kita simak dan jawab dengan sistematis.

1. Prospek Usaha Agribisnis Berdasarkan Subsistemnya

Agribisnis terbagi menjadi tiga subsistem utama yaitu subsistem hulu, subsistem budidaya, dan subsistem hilir, serta satu subsistem penunjang.

  • Subsistem Hulu: Meliputi penyediaan input seperti benih, pupuk, pestisida, dan alat pertanian. Prospek usahanya sangat baik karena input pertanian selalu dibutuhkan petani. Usaha seperti toko sarana pertanian atau distributor pupuk sangat menjanjikan.
  • Subsistem Budidaya: Fokus pada kegiatan bercocok tanam atau beternak. Ini adalah inti dari proses agribisnis, sehingga memiliki prospek besar untuk memenuhi kebutuhan pangan masyarakat.
  • Subsistem Hilir: Mengolah hasil pertanian menjadi produk siap konsumsi dan memasarkannya. Sangat menjanjikan terutama jika fokus pada produk bernilai tambah seperti makanan olahan atau hasil ekspor.
  • Subsistem Penunjang: Meliputi lembaga keuangan, penyuluhan, pendidikan, dan riset. Penting untuk memperlancar proses agribisnis secara keseluruhan.

Secara keseluruhan, keempat subsistem tersebut memiliki prospek yang saling mendukung dan membuka peluang usaha di berbagai bidang agribisnis.

2. Pengertian dan Faktor Penting dalam Perencanaan Produksi Agribisnis

Perencanaan produksi agribisnis adalah proses menyusun strategi produksi agar sesuai dengan permintaan pasar, kondisi sumber daya, dan faktor teknis lainnya. Hal ini dilakukan agar proses produksi berjalan efisien, menguntungkan, dan berkelanjutan.

Hal-hal yang perlu diperhatikan dalam perencanaan produksi:

  1. Jenis komoditas yang akan dibudidayakan
  2. Ketersediaan sarana produksi (benih, pupuk, alat)
  3. Waktu tanam dan panen yang sesuai musim
  4. Rencana anggaran dan pembiayaan
  5. Perkiraan risiko dan strategi mitigasinya
  6. Tenaga kerja yang dibutuhkan
  7. Rencana pemasaran pascapanen

Dengan memperhatikan semua aspek tersebut, pelaku usaha agribisnis dapat menghindari kerugian dan meningkatkan produktivitas.

3. Solusi Masalah Kekurangan Bahan Baku di Pabrik Pupuk Organik

Pabrik pupuk organik berbahan dasar kotoran kelelawar mengalami kesulitan memenuhi target produksi karena pasokan bahan baku terbatas. Tim manajemen dapat melakukan beberapa langkah berikut:

  • Mencari sumber pasokan baru: Menjalin kerja sama dengan lebih banyak peternak kelelawar atau komunitas pengumpul guano.
  • Diversifikasi bahan baku: Menggabungkan bahan organik lain yang masih sesuai standar seperti kotoran ayam, kompos hijau, atau limbah pertanian.
  • Optimasi rantai pasokan: Membangun gudang penyimpanan bahan baku dan sistem logistik yang efisien.
  • Evaluasi produksi: Menyesuaikan target produksi dengan kapasitas bahan baku untuk menjaga kualitas produk.
  • Riset dan pengembangan: Mengembangkan formula pupuk baru yang tidak hanya bergantung pada guano.
Baca Juga  Jawaban Buku Siswa Manajemen Agribisnis Tanaman Kelas X SMK

Dengan manajemen bahan baku yang baik, perusahaan dapat tetap beroperasi dan memenuhi permintaan pasar meskipun tantangan muncul.

4. Risiko Pengabaian K3LH dalam Usaha Agribisnis

Kurangnya penerapan SMK3LH (Sistem Manajemen Keselamatan dan Kesehatan Kerja serta Lingkungan Hidup) dapat menyebabkan berbagai risiko serius dalam usaha agribisnis, seperti:

  • Kecelakaan kerja: Pekerja bisa mengalami cedera karena kurangnya alat pelindung diri atau prosedur keselamatan.
  • Gangguan kesehatan: Paparan bahan kimia seperti pestisida tanpa perlindungan dapat menyebabkan penyakit.
  • Kerusakan lingkungan: Pembuangan limbah yang tidak sesuai bisa mencemari tanah dan air.
  • Masalah hukum: Pelaku usaha bisa dikenakan sanksi atau ditutup operasionalnya jika melanggar aturan lingkungan dan keselamatan kerja.
  • Citra buruk: Konsumen dan investor menjadi ragu karena perusahaan dianggap tidak bertanggung jawab.

Oleh karena itu, penting bagi pelaku agribisnis untuk memprioritaskan aspek K3LH agar usahanya berjalan aman, berkelanjutan, dan dipercaya oleh konsumen maupun mitra bisnis.

Kesimpulan

Dunia agribisnis memberikan peluang yang sangat luas bagi siapa saja yang ingin terjun, baik sebagai produsen, pengolah, maupun pelaku distribusi. Namun untuk meraih kesuksesan, pemahaman akan manajemen agribisnis dari sisi perencanaan, penanganan masalah, hingga aspek keselamatan dan lingkungan sangat penting. Melalui asesmen ini, diharapkan pelajar atau calon pengusaha dapat semakin siap menghadapi tantangan dunia nyata dengan solusi yang tepat dan bijak.

Artikel ini cocok untuk dijadikan materi pembelajaran siswa SMK jurusan Agribisnis dan sebagai referensi bagi pelaku usaha pemula yang ingin memahami manajemen agribisnis secara menyeluruh.

Scroll to Top