Accumini.com – Nilai Sosial dalam Kehidupan Masyarakat Desa. Masyarakat desa dikenal memiliki ikatan sosial yang kuat dan nilai-nilai kolektif yang dijunjung tinggi. Kehidupan mereka diwarnai dengan keterikatan antarindividu yang erat, yang melahirkan aturan tidak tertulis berupa kebiasaan, tradisi, hingga adat istiadat. Nilai-nilai ini menjadi pedoman dalam bertingkah laku dan berinteraksi sosial. Salah satu bentuk paling menonjol dari nilai sosial di desa adalah kebersamaan dalam bekerja dan menyelesaikan masalah secara kolektif.
Soal:
Kebergantungan dalam kehidupan masyarakat desa itu melahirkan disiplin sosial yang kuat, kemudian dirumuskan dalam bentuk tradisi, adat kebiasaan, dan adat istiadat yang dipatuhi oleh seluruh anggota masyarakat. Hal ini merupakan ciri masyarakat desa yang diistilahkan dengan kehidupan:
A. Gotong royong
B. Saling bantu-membantu
C. Kebersamaan
D. Kebergantungan
Ulasan Jawaban:
Jawaban yang paling tepat adalah A. Gotong royong.
Penjelasannya:
-
Gotong royong merupakan bentuk nyata dari nilai kebergantungan dan kebersamaan dalam masyarakat desa. Ia mencerminkan semangat bekerja bersama-sama secara sukarela demi kepentingan bersama, yang muncul dari kesadaran akan pentingnya hidup saling bergantung satu sama lain.
-
Saling bantu-membantu (jawaban B) memang serupa, namun istilah ini lebih umum dan tidak sekuat serta tidak setersistematis gotong royong sebagai nilai budaya yang melekat dalam kehidupan masyarakat desa.
-
Kebersamaan (jawaban C) adalah nilai yang mendasari, namun belum mencerminkan tindakan konkret seperti gotong royong.
-
Kebergantungan (jawaban D) hanya menjelaskan kondisi atau sifat, bukan istilah yang menggambarkan praktik sosial yang hidup dalam masyarakat.
Kesimpulan:
Jawaban A. Gotong royong paling tepat karena istilah tersebut secara spesifik merujuk pada bentuk kehidupan sosial masyarakat desa yang diwarnai oleh saling ketergantungan, norma bersama, dan pelaksanaan kewajiban sosial secara kolektif.
Disclaimer:
Soal dan ulasan ini disusun untuk keperluan edukatif dan penguatan pemahaman konsep sosial budaya dalam masyarakat desa. Pemilihan jawaban merujuk pada konsep sosiologi pedesaan yang umum digunakan dalam pendidikan dan dapat bervariasi tergantung pendekatan referensi atau kurikulum yang digunakan.