Sistem Agribisnis Tanaman
Beranda » Agribisnis » Sistem Agribisnis Tanaman

Sistem Agribisnis Tanaman

Accumini.com – Sistem Agribisnis Tanaman. Ketika menikmati makanan pedas, pernahkah kalian membayangkan perjalanan panjang cabai hingga ke tangan konsumen? Dalam budi daya cabai, petani tidak bekerja sendiri. Mereka membutuhkan kerja sama dari banyak pihak, mulai dari persiapan bahan tanam hingga penjualan, yang akhirnya sampai ke konsumen seperti rumah makan dan pabrik saus sambal.

Siapa Saja yang Terlibat dalam Proses Agribisnis?

Coba kalian sebutkan pihak-pihak mana saja yang terlibat dalam proses tersebut?

Untuk membantu menjawab pertanyaan tersebut, perhatikan Gambar 1.3 (jika tersedia).

Pihak-Pihak yang Berperan dalam Agribisnis Tanaman

Setiap bagian dalam gambar tersebut mewakili pihak-pihak yang berperan dalam sistem agribisnis tanaman. Cobalah hubungkan antarbagian sehingga membentuk sistem yang saling terhubung. Setelah itu, utarakan pendapat kalian:
Apa yang kalian pahami dari hubungan antar pihak dalam agribisnis tanaman?

Pengertian Agribisnis Tanaman

Agribisnis tanaman memiliki cakupan yang sangat luas. Tidak hanya mencakup cara melakukan budi daya tanaman, tetapi juga menyentuh aspek lain seperti:

  • Penyediaan pupuk dan pestisida

  • Alat mesin pertanian

  • Modal usaha

  • Distribusi dan pemasaran

  • Pengolahan hasil pertanian

Istilah agribisnis pertama kali diperkenalkan oleh Davis dan Golberg (1957). Mereka mendefinisikan agribisnis sebagai:

“Penjumlahan keseluruhan dari semua kegiatan yang menyangkut manufaktur dan distribusi sarana produksi pertanian, kegiatan usaha tani, penyimpanan, pengolahan, dan distribusi produk pertanian serta produk lain yang berasal dari produk pertanian.”

Dari definisi ini, agribisnis dapat dipahami sebagai sebuah sistem yang terdiri atas beberapa subsistem yang saling bekerja sama dan tersinkronisasi dengan baik.

Baca Juga  Fungsi Manajemen dalam Agribisnis

Skema Sistem Agribisnis Tanaman

Skema Sistem Agribisnis Tanaman

Berdasarkan Gambar 1.4 (jika tersedia), sistem agribisnis tanaman terdiri atas tiga subsistem utama dan satu subsistem tambahan:

1. Subsistem Agribisnis Hulu (Up-stream Agribusiness)

Meliputi seluruh kegiatan penyediaan sarana produksi pertanian, seperti:

  • Pupuk

  • Benih

  • Pestisida

  • Alat dan mesin pertanian

2. Subsistem Budi Daya / Usaha Tani (On-farm Agribusiness)

Disebut juga sebagai pertanian primer. Mencakup seluruh kegiatan budi daya tanaman:

  • Persiapan lahan dan bahan tanam

  • Persiapan media tanam

  • Penanaman dan pemeliharaan

  • Pengairan dan pemupukan

  • Pengendalian organisme pengganggu tanaman (OPT)

  • Panen

3. Subsistem Agribisnis Hilir (Down-stream Agribusiness)

Meliputi kegiatan:

  • Pascapanen

  • Distribusi dan pemasaran

  • Pengolahan hasil pertanian

4. Subsistem Layanan Pendukung Agribisnis

Meliputi lembaga atau pihak yang menyediakan dukungan non-produktif, seperti:

  • Lembaga keuangan (Bank, Koperasi)

  • Lembaga penelitian (R&D)

  • Lembaga penyuluhan

  • Pendidikan dan pelatihan

  • Jasa transportasi

Setiap subsistem akan menciptakan unit bisnis dan pelaku usaha masing-masing yang terhubung membentuk rantai agribisnis.

Pojok Info: Peran Koperasi Unit Desa (KUD)

KUD memiliki peran penting dalam perkembangan agribisnis di Indonesia. Sejarahnya dimulai pada tahun 1963 dengan pembentukan Koperta oleh pemerintah untuk memenuhi kebutuhan pangan pokok, terutama padi.

Perkembangan KUD:

  • 1966–1967: Koperta berkembang menjadi BUUD (Badan Usaha Unit Desa), yang berfungsi membantu petani dalam hal:

    • Kredit dan bagi hasil

    • Penyediaan sarana produksi

    • Pengolahan dan pemasaran hasil pertanian

  • BUUD melakukan:

    • Pembelian gabah

    • Penggilingan gabah

    • Penyimpanan dan penyaluran beras ke Dolog

    • Distribusi pupuk

  • BUUD kemudian berkembang menjadi BUUD/KUD, yang akhirnya dikenal sebagai KUD.

Strategi Pembinaan KUD:

  1. Ofisialisasi – Ketergantungan penuh pada pemerintah

  2. Deofisialisasi / Debirokratisasi – Ketergantungan mulai dikurangi

  3. Otonomi – Koperasi berjalan secara mandiri

Peran KUD Saat Ini:

KUD masih sangat berperan dalam sektor agribisnis, terutama dalam:

  • Penyediaan kredit untuk petani

  • Pemasaran hasil pertanian

  • Menjembatani petani dengan lembaga pemasaran dan distribusi

Scroll to Top